26 Februari 2014

Setelah N219, PT DI dan Lapan Bakal Bikin N245 dan N270

26 Februari 2014


Meskipun N219 belum selesai, Lapan telah siap untuk mengembangkan pesawat N245 dan N270 (photo : Runway)

Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) makin berambisi mengembangkan dan membuat pesawat produksi dalam negeri. Walau sertifikasi untuk pesawat N219 belum tuntas, PT DI sudah menyampaikan ambisinya mengembangkan pesawat N245 dan N270.

Deputi Bidang Teknologi Lapan, Soewarto Hardhienata mengatakan, dalam pengembangan pesawat ini, Lapan akan membantu pembiayaan dengan timbal balik SDM bidang mesin yang dimiliki Lapan akan bekerja di PT DI.

"Program ini anugerah besar sekaligus merupakan tantangan, taruhan. Kalau ini jalan mulus maka pemerintah dan masyarakat akan percaya kepada kita, menjalani penerbangan selanjutnya," ucap Soewarto di kantor pusat Lapan, Jakarta, Selasa (25/2).

Pesawat N245 merupakan pesawat dengan dua engine (mesin) dengan kapasitas angkut 45 penumpang. Sedangkan N270 merupakan pesawat dua mesin dan punya daya angkut lebih besar yakni 70 penumpang. Pengembangan dua pesawat ini rencananya dilakukan pada 2017.

"Sekarang belum ada anggaran, mungkin pertengahan 2016 kita ajukan. Pengembangan setelah selesai sertifikasi N219 (2016)," tegasnya.

Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan Gunawam Setyo Prabowo menambahkan, kerja sama pengembangan pesawat N245 dan N270 dengan PT DI akan sama dengan pengembangan N219.

"Mirip seperti ini dan setelah N 219 selesai. Kita ikut pengembangan sampai sertfikasi dengan memasukkan enginer kita. Kita ikut dalam model perencanaan," tutupnya.

(Merdeka)

2 komentar:

  1. kenapa bikin turboprop semua ya??kapan coba bikin mesin jet..apa perlu alih teknologi??apa mungkin baru KFX itu programnya..kalo begitu harus tunggu 15 tahun lagi baru bisa bikin mesin jet..yasudahlah daripada tidak ada samasekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau langsung bikin pesawat Jet, nanti takutnya seperti nasib N 250. Biar bertahap, yang penting selamat dan sukses dalam sertifikasi maupun dalam pemasaran.

      Hapus